1. Siapkan peralatan dan spesimen: Periksa apakah mesin pemotong spesimen dalam kondisi kerja yang baik, termasuk catu daya, bilah pemotong, dan sistem pendingin. Pilih spesimen titanium atau paduan titanium yang sesuai dan tandai posisi pemotongan.
2. Perbaiki spesimen: Letakkan spesimen pada meja kerja mesin pemotong dan gunakan perlengkapan yang sesuai, seperti ragum atau klem, untuk mengencangkan spesimen guna mencegah pergerakan selama proses pemotongan.
3. Sesuaikan parameter pemotongan: Sesuai dengan sifat material dan ukuran spesimen, sesuaikan kecepatan pemotongan, laju umpan, dan kedalaman pemotongan mesin pemotong. Umumnya, untuk titanium dan paduan titanium, kecepatan pemotongan dan laju umpan yang relatif rendah diperlukan untuk menghindari pembentukan panas yang berlebihan dan kerusakan pada struktur mikro spesimen.
4. Nyalakan mesin pemotong: Nyalakan sakelar daya mesin pemotong dan nyalakan bilah pemotong. Masukkan spesimen secara perlahan ke arah bilah pemotong, dan pastikan proses pemotongan stabil dan berkelanjutan. Selama proses pemotongan, gunakan sistem pendingin untuk mendinginkan area pemotongan guna mencegah panas berlebih.
5. Selesaikan pemotongan: Setelah pemotongan selesai, matikan sakelar daya mesin pemotong dan keluarkan spesimen dari meja kerja. Periksa permukaan pemotongan spesimen untuk memastikannya datar dan halus. Jika perlu, gunakan roda gerinda atau alat lain untuk memproses lebih lanjut permukaan pemotongan.
6. Persiapan spesimen: Setelah memotong spesimen, gunakan serangkaian langkah penggilingan dan pemolesan untuk menyiapkan spesimen untuk analisis metalografi. Ini termasuk menggunakan kertas abrasif dengan grit yang berbeda untuk menggiling spesimen, diikuti dengan pemolesan dengan pasta berlian atau bahan pemoles lainnya untuk mendapatkan permukaan yang halus dan seperti cermin.
7.Etsa: Celupkan spesimen yang telah dipoles ke dalam larutan etsa yang sesuai untuk memperlihatkan struktur mikro paduan titanium. Larutan etsa dan waktu etsa akan bergantung pada komposisi dan struktur mikro paduan titanium tertentu.
8.Pengamatan mikroskopis: Letakkan spesimen terukir di bawah mikroskop metalografi dan amati struktur mikro menggunakan perbesaran yang berbeda. Catat fitur struktur mikro yang diamati, seperti ukuran butiran, komposisi fase, dan distribusi inklusi.
9.Analisis dan interpretasi: Menganalisis fitur mikrostruktur yang diamati dan membandingkannya dengan mikrostruktur yang diharapkan dari paduan titanium. Menafsirkan hasil dalam hal sejarah pemrosesan, sifat mekanis, dan kinerja paduan titanium.
10. Pelaporan: Menyiapkan laporan terperinci tentang analisis metalografi paduan titanium, termasuk metode persiapan spesimen, kondisi etsa, pengamatan mikroskopis, dan hasil analisis. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pemrosesan dan kinerja paduan titanium jika diperlukan.
Proses Analisis Mikrostruktur Metalografi Paduan Titanium
Waktu posting: 19-Feb-2025